This slideshow requires JavaScript.

Pada hari Sabtu, 6 Desember 2014 yang lalu bertempat di Palembang Sports and Convention Center diadakan malam penganuegrahan Piala Citra – Festiva Film Indonesia 2014, sebuah ajang bergengsi untuk mengapresiasi para insan perfilman Indonesia.

Malam puncak FFI 2014 ini dimeriahkan oleh banyak pihak, dipandu oleh Indy Barends dan Steny Agustaf, acara tersebut juga diisi oleh para penyanyi dan musisi terbaik yaitu Dira Sugandi, Endah & Rhesa, Ipank, sampai Ari Lasso, yang semuanya diiringi secara megah oleh Ricky Lionardi Orchestra.

Ada pula (more…)

disclaimer : this article is written by SEO Article content writer for rickylionardi.com

Tugas membuat ilustrasi musik film Indonesia (film scoring Indonesia) merupakan tugas dari komposer film Indonesia (Indonesian Film Composer) yang berfungsi sebagai pemanis dalam sebuah film. Tidak jarang ilustrasi musik yang dibuat dapat menyabet penghargaan di ajang paling bergengsi perfilman Indonesia, yaitu Festival Film Indonesia (FFI) atau Piala Citra dan Festival Film Bandung (FFB) . Ilustrasi musik dibuat oleh seorang komponis atau pembuat lagu yang sering disebut komposer. Sebelum membuat ilustrasi musik, seorang komposer harus memahami terlebih dahulu secara detail dari film yang akan dibuat. Oleh karena itu, composer atau film scorer atau film composer hingga harus membaca script naskah dan mengetahui jalan cerita sebug film. Hal itu bertujuan agar ilustrasi musik yang dibuat selaras dengan jalan cerita dari film tersebut. Dalam sebuah film, komposer dapat membuat ilustrasi musik lebih dari satu yang diputar di sepanjang film.

Ilustrasi musik yang berkualitas

Sebuah ilustrasi musik film Indonesia dapat dikatakan berkualitas bila memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut.

Pertama, bukan jiplakan. Ilustrasi musik yang menjiplak atau mengadopsi karya orang lain berarti dapat dikatakan tidak original lagi. Dengan begitu, ilustrasi musik tersebut tidak dapat diikutkan dalam ajang-ajang bergengsi perfilman Indonesia. Pasalnya, tidak sedikit komposer film Indonesia yang memakai ilustrasi musik yang setelah diselidiki ternyata pernah digunakan pada film mancanegara tertentu.

Kedua, selaras dengan jalan cerita film. Ilustrasi musik dibuat harus diselaraskan dengan jalan cerita, adegan, atau dalam penggalan-penggalan di dalam film. Seorang komposer yang membuat ilustrasi musik harus bisa menempatkan hasil karya ilustrasi musiknya pada bagian-bagian tertentu di film. Oleh karena itu, komposer harus bisa bekerja sama dengan sutradara dalam pembuatan ilustrasi musik film Indonesia.

Ketiga, berkarakter Indonesia. Dalam arti, seorang komposer film Indonesia  membuat sebuah ilustrasi musik dengan efek atau alat-alat musik tradisional Indonesia. Dengan begitu, karakteristik atau ciri khas dari Indonesia dapat lebih ditonjolkan. Sangat disayangkan sebuah musik tidak berkualitas gara-gara ilustrasi musiknya yang jelek. Seorang produsen harus lebih mengetahui dan paham masalah itu. Jangan sampai filmnya jeblok di pasaran hanya karena ketidaks esuaian.

Menonton film dengan ilustrasi musik yang bagus

Seorang komposer film Indonesia dalam membuat karya-karyanya harus tetap berbegang teguh pada nilai-nilai atau etika. Tidak mungkin seorang komposer film menjiplak terang-terangan karya orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada sang penciptanya. Hal itu tentu tidak bisa ditolerir. Masyarakat yang akan menulai apakah karya komposer tersebut layak diperdengarkan atau tidak.

Oleh karena itu, rasa idealisme harus tetap ada dalam diri sang komposer film Indonesia. Pasalnya, idelisme itu yang akan membuat karya-karya komposer menjadi master piece di industri perfilman tanah air. Jangan hanya memikirkan keuntungan saja yang nanti didapat, tetapi proses pembuatannya juga harus diperhatikan. Jadi, jangan dilihat hasilnya tapi prosesnya dulu. Dengan begitu, sebuah karya lagu yang unik dan menarik di dalam film dapat dinikmati oleh masyarakat, merupakan buah karya dari komposer film Indonesia.